Do what you love, other things in life will follow. Sering sekali kita melihat quote tersebut di instagram. Passion lah apa lah. Tapi apakah kita sudah reality check bahwa konsep tersebut benar adanya?
Saya pun sering sekali mempertanyakan hal itu dalam hidup saya. Jadi defense-nya saya juga sedang bingung terhadap apa yang (akan) saya pegang nanti. Note to myself juga sejauh ini saya tidak bekerja kantoran, half entrepreneur half siswa. Dan alhamdulillahnya 6 tahun berjalan tidak ada kendala keuangan berarti, karena mungkin saya sedikit beruntung dari teman-teman sebaya. Beruntung juga tidak beruntung karena sebagian aset saya berasal dari warisan mendiang ayah saya, dan tentu saya lebih senang jika ayah saya masih disini menemani saya di sisa hari tuanya ketimbang mendapatkan warisan.
Tapi kalau untuk monthly income pure saya bergantung dari usaha saya sebagai seorang wiraswasta-wan (saya lebih senang dipanggil wiraswasta dibandingkan seorang entrepreneur).
Sejauh ini saya menjalankan apa yang saya senangi, tapi sampai sejauh mana? Saya tidak bisa menjawab rahasia tuhan yang itu. Lalu apa saja yang saya senangi
Ok, terbang itu mahal, mahal sekali. Untuk sejam latihan terbang saja dibutuhkan uang tidak kurang dari 5 juta rupiah dan kita setidaknya membutuhkan waktu 200 jam terbang untuk terbang komersial.
Darimana saya mendapatkan uang sebanyak itu? Yak betul, warisan. Saya menghabiskan warisan saya sebagian untuk menimba ilmu (lagi) yang saya juga belum tau balik modalnya gimana.
Walaupun inilah perjudian saya terbesar saat ini saya sangat menikmatinya. Mudah-mudahan at least balik modal nantinya, amin.
Usaha saya yang kedua adalah ecommerce di bidang fashion retail dan alhamdulillah juga masih bertahan hingga sekarang. Status hingga saya tulis ini semuanya berjalan seperti sungai saja. Mudah-mudahan ini investasi terbesar saya hingga turun temurun.
Lalu apakah semua hal yang saya senangi itu baik untuk saya? saya tidak tahu dan saya masih mencari tau. For now im letting my trust and faith hanya untuk Allah untuk menjawabnya. Wallahu a'lam
Saya pun sering sekali mempertanyakan hal itu dalam hidup saya. Jadi defense-nya saya juga sedang bingung terhadap apa yang (akan) saya pegang nanti. Note to myself juga sejauh ini saya tidak bekerja kantoran, half entrepreneur half siswa. Dan alhamdulillahnya 6 tahun berjalan tidak ada kendala keuangan berarti, karena mungkin saya sedikit beruntung dari teman-teman sebaya. Beruntung juga tidak beruntung karena sebagian aset saya berasal dari warisan mendiang ayah saya, dan tentu saya lebih senang jika ayah saya masih disini menemani saya di sisa hari tuanya ketimbang mendapatkan warisan.
Tapi kalau untuk monthly income pure saya bergantung dari usaha saya sebagai seorang wiraswasta-wan (saya lebih senang dipanggil wiraswasta dibandingkan seorang entrepreneur).
Sejauh ini saya menjalankan apa yang saya senangi, tapi sampai sejauh mana? Saya tidak bisa menjawab rahasia tuhan yang itu. Lalu apa saja yang saya senangi
Terbang
Terbang adalah adiksi, saya sudah terlampau tua untuk menjadi seorang penerbang pada awalnya. Tapi tidak mematahkan semangat saya untuk masuk ke sekolah pilot di bandung.Ok, terbang itu mahal, mahal sekali. Untuk sejam latihan terbang saja dibutuhkan uang tidak kurang dari 5 juta rupiah dan kita setidaknya membutuhkan waktu 200 jam terbang untuk terbang komersial.
Darimana saya mendapatkan uang sebanyak itu? Yak betul, warisan. Saya menghabiskan warisan saya sebagian untuk menimba ilmu (lagi) yang saya juga belum tau balik modalnya gimana.
Walaupun inilah perjudian saya terbesar saat ini saya sangat menikmatinya. Mudah-mudahan at least balik modal nantinya, amin.
Bisnis
Ga bisa dibohongi saya tertarik sekali dengan dunia ini. Saya merintis usaha pertama saya tahun 2010 and never look back menjadi karyawan. Usaha pertama saya adalah konveksi dan masih berjalan hingga saat ini. Tidak terlalu besar tapi cukup. Selain itu juga saya memberikan pelatihan mengenai bisnis konveksi itu sendiri.Usaha saya yang kedua adalah ecommerce di bidang fashion retail dan alhamdulillah juga masih bertahan hingga sekarang. Status hingga saya tulis ini semuanya berjalan seperti sungai saja. Mudah-mudahan ini investasi terbesar saya hingga turun temurun.
Wellness
Terahir saya juga mencintai dunia ini, ilmu hidup yang tiada habisnya. Saya sangat percaya bahwa semua aspek kehidupan akan bermuara kepada menjadi pribadi yang seimbang dan seutuhnya menjadi wellbeing person adalah cita-cita saya yang paling hakiki. Baik dari kesehatan, kesejahteraan, keluarga dan spiritual. Saya sangat mendambakan memiliki kemampuan untuk membantu orang yang kurang beruntung atau pincang di beberapa segi kehidupannya. Bagaimana caranya, saya juga masih belum tau.Lalu apakah semua hal yang saya senangi itu baik untuk saya? saya tidak tahu dan saya masih mencari tau. For now im letting my trust and faith hanya untuk Allah untuk menjawabnya. Wallahu a'lam
Post a Comment